Kamis, 20 Desember 2012

MENJADI PELAJAR IDEAL (Harapan Orang Tua, Guru, Bangsa & Agama)





Apa kabar..semua pelajar Indonesia..!? Masih tetap semangat kan, dengan spirit kalian untuk tetap berprestasi di sekolah? Yupz, tentu saja. Seorang pelajar itu harus mempunyai semangat belajar yang tinggi untuk meraih cita-cita dan masa depan yang gemilang. Ya meskipun terkadang ada beberapa hambatan dan kendala untuk meraihnya, tapi itu hal yang wajar kita alami dalam hidup sebagai seorang manusia. Namun jangan pernah berpikir kalau rintangan-rintangan itu dapat menghambat dan menghentikan kita untuk meraih cita-cita, cobalah kalian berpikir untuk menjadikan hambatan itu sebagai sebuah tantangan untuk kita, kalian pasti akan dapat membangkitkan spirit kalian sebagai pelajar untuk terus berjuang dan pantang menyerah dalam meningkatkan prestasi yang kalian dapatkan. Disini, kita juga tinggal dalam suatu bangsa yaitu bangsa Indonesia yang memiliki beragam budaya, agama, dan adat istiadat yang didalamnya juga terdapat sebuah nilai-nilai, norma-norma, dan aturan-aturan yang diberlakukan dan diterapkan dalam suatu masyarakat. Maka dari itu, sebagai seorang pelajar yang merupakan bagian dari generasi penerus bangsa yang juga dapat mencerminkan bagaimana karakter/kondisi generasi bangsa (yang dapat baik maupun buruk). Sebagai pelajar yang ideal, bukan hanya dapat mencapai prestasi yang kita inginkan tapi juga harus dapat berperilaku yang mencerminkan/menerapkan norma, nilai, dan aturan-aturan yang berlaku di masyarakat. Selain itu, sebagai pelajar yang ideal seharusnya sudah dapat mempunyai gambaran perencanaan studi, profesi, dan karier yang akan ditempuhnya nanti sebab hal-hal tersebut juga merupakan salah satu hal yang penting bagi pelajaryang tidak boleh diabaikan selain prestasi akademik.
Darisekilas uraian tadi, untuk lebih jelasnya mengenai pelajar ideal, saya disini mengutip dari sebuah buku Peta Masa Depanku; Sebuah Buku Petunjuk untuk Para Pengunjung dan Pemilik Masa Depan, yang ditulis oleh Hayadin mengenai tipe-tipe pelajar yang dibagi dalam enam kategori antara  lain sebagai berikut:
a.       Pelajar tipe A
Dalam klasifikasi ini, pelajar tipe A ditandai oleh prestasi akademik yang tinggi dan perencanaan masa depan yang jelas. Secara akademis, nilai raport mereka berada pada rentangan angka 7,5 – 9. Nilai raport tersebut secara obyektif dan valid mencerminkan kemampuan berpikir, menghafal, menalar, menulis, berhitung, menganalisis, aplikasi, kesopanan, dan akhlakul karimah. Pada sisi lain, dalam pikiran atau perasaannya telah tergambar (visualisasi) seseorang yang profesional. Mungkin ia menggambarkan dirinya sebagai dokter, tentara, guru, ustadz, mekanik, wartawan, pegiat sosial, penulis pada tiga, lima atau delapan tahun dari sekarang.

b.      Pelajar tipe B
Pelajar tipe B ditandai oleh prestasi akademik sedang dan memiliki perencanaan masa depan yang jelas. Secara akademis, nilai raport mereka berada pada rentangan angka 6 – 7,5. Nilai raport tersebut secara obyektif dan valid mencerminkan kemampuan berpikir, menghafal, menalar, menulis, berhitung, menganalisis, aplikasi, yang tiak terlalu brilyan. Nilai raport tersebut juga mencerminkan dan akhlakul karimah. Meskipun tidak terlalu brilyant, dalam pikiran atau perasaannya telah tergambar (visualisasi) seseorang yang profesional. Mungkin ia menggambarkan dirinya sebagai perawat, dokter, tentara, guru, ustadz, mekanik, montir, pedagang, kontraktor, wartawan, pegiat sosial, penulis pada tiga, lima atau delapan tahun dari sekarang.

c.       Pelajar tipe C
Pelajar tipe C ditandai oleh prestasi akademik yang rendah tetapi memiliki perencanaan masa depan yang jelas. Secara akademis, nilai raport mereka berada pada rentangan angka 5 – 6. Angka tersebut merupakan angka repetisi (mengulang) kelas setelah tinggal kelas. Nilai raport tersebut secara obyektif dan valid mencerminkan kemampuan berpikir, menghafal, menalar, menulis, berhitung, yang rendah. Meskipun demikian, dalam pikiran atau perasaannya telah tergambar (visualisasi) seseorang yang profesional. Mungkin ia menggambarkan dirinya sebagai tentara, mekanik, pegiat sosial, pedagang, pengendara (driver), satpam, karyawan pada tiga, lima atau delapan tahun dari sekarang.

d.      Pelajar tipe D
Pelajar tipe D ditandai oleh prestasi akademik yang tinggi tetapi tidak memiliki perencanaan masa depan yang jelas. Secara akademis, nilai raport mereka berada pada rentangan angka 7,5 - 9. Nilai raport tersebut secara obyektif dan valid mencerminkan kemampuan berpikir, menghafal, menalar, menulis, berhitung, menganalisis, aplikasi, kesopanan, dan akhlakul karimah. Meskipun demikian, ia tidak memiliki arah dan cita-cita yang realistis. Ia hanya menggambarkan dirinya menjadi orang yang hebat, terkenal, dan tersohor. Gambaran tersebut bersifat sumir. Tidak real.

e.       Pelajar tipe E
Pelajar tipe E ditandai oleh prestasi akademik yang sedang tetapi tidak memiliki perencanaan masa depan yang jelas. Secara akademis, nilai raport mereka berada pada rentangan angka 6 - 7,5. Nilai raport tersebut secara obyektif dan valid mencerminkan kemampuan berpikir, menghafal, menalar, menulis, berhitung, menganalisis, aplikasi, kesopanan, dan akhlakul karimah. Secara akademis tergolong menengah. Meskipun demikian, ia tidak memiliki arah dan cita-cita yang realistis. Sama seperti pelajar tipe D, ia menggambarkan dirinya (pada masa depan) menjadi orang yang hebat, terkenal, dan tersohor, tetapi tidak konkrit/real. Mungkin ia berpandangan bahwa suatu saat (di masa yang akan datang) setelah merampungkan studi (sekolah) ia akan bekerja pada organisasi atau instansi atau perusahaan.

f.       Pelajar tipe F
Pelajar tipe F ditandai oleh prestasi akademik yang rendah dan tidak memiliki perencanaan masa depan yang jelas. Secara akademis, nilai raport mereka sangat jelek. Sebagaimana halnya pelajar pada tipe C mereka tinggal kelas, dan baru naik kelas setelah mengulang. Kemampuan berpikir, menghafal, menalar, menulis, berhitung, hanya pas-pasan. Di samping itu mereka tidak memiliki arah dan cita-cita yang realistis. Ia bahkan tidak pernah atau tidak berani menggambarkan dirinya menjadi orang yang profesional. Ia bersekolah hanya untuk mengikuti irama sosial. Boleh jadi di sekolah ia tidak memiliki motivasi.

Nah,,.kalian sekarang sudah tau kan mengenai enam kategori tipe belajar? Termasuk tipe pelajar manakah kamu? Tentu saja sudah mempunyai gambaran tersendiri dari diri kalian masing-masing. Berdasarkan klasifikasi yang telah duraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa menjadi pelajar ideal berarti menjadi pelajar tipe A & B. Ciri khas pelajar tipe A & B adalah memiliki perencanaan masa depan yang real sejak dini. Di samping itu mereka juga memiliki intelegensi yang baik. Prestasi akademik dan akhlak mereka baik. Dengan karakteristik tersebut kalian menjadi orang yang sangat diharapkan oleh orang tua, guru, bangsa, negara dan agama sebagai pelajar yang ideal. Namun, bukan berarti kalian yang tidak memiliki tipe pelajar A dan B itu tidak bisa menjadi pelajar yang ideal. Tentu saja bisa dengan tetap belajar yang sungguh-sungguh, memiliki spirit yang pantang menyerah, dan terus berlatih belajar untuk meningkatkan prestasi, merencanakan karir, serta memperbaiki diri dan menumbuhkembangkan akhlak baik kita kemungkinan besar akan dapat memperbaiki diri kita untuk menjadi pelajar yang lebih baik agar dapat mencapai cita-cita di masa mendatang yang sangat diharapkan  oleh orang tua, guru, bangsa, negara dan agama kita. Oke guys..!!? Just keep spirit and never give up..! Right? Bye... See U later.. ^_^ .

[1] Disampaikan pada acara Temu Pelajar se Jawa Timur, 6 April 2006.
[2] Sumber: buku "Peta Masa Depanku; sebuah buku petunjuk untuk para pengunjung dan pemilik masa depan" oleh Hayadin.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar