Kamis, 20 Desember 2012

CINTA ASMARA DAN KOMUNIKASI




Agar cinta asmara tumbuh dengan subur, wanita harus merasa didengar dan dimengerti setiap harinya. Pada awal hubungan, wanita benar-benar tidak mengenal pria pasangannya dan dapat membayangkan bahwa dirinya benar-benar dilihat, dimengerti, dan disahkan sebagai pasangan tetap. Perasaan positif ini merupakan lahan subur untuk cinta asmara dan gairah. Tetapi, setelah beberapa kali mengalami kekecewaan, pesona gaib ini bisa hancur.


Ketika seorang pria tidak terlatih dalam kepandaian untuk mendengarkan dan memahami wanita, atau ketika wanita menolak berbagi perasaan yang secara wajar timbul, sang wanita akhirnya merasa tidak didengar dan gairahnya pun padam. Sang wanita umumnya tidak mengetahui apa sebabnya. Sang pria mungkin mengajukan tawaran cinta asmaranya, tetapi mereka kini tidak lagi memiliki perasaan gaib yang sama. Bahkan bunga-bunga pun kehilangan pesonanya jika wanita merasa ‘tidak didengar dalam menjalani hari-harinya.

Bicara merupakan kebutuhan wanita yang utama. Tetapi, menciptakan ritual-ritual asmara yang melambangkan, “Aku mencintaimu dan aku peduli padamu” dapat ikut mengkomunikasikan cinta tanpa kata-kata. Dengan dukungan cinta asmara, komunikasi lebih mudah dilakukan.

Sumber:
http://duniaremaja.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar