Agar
cinta asmara tumbuh dengan subur, wanita harus merasa didengar dan dimengerti
setiap harinya. Pada awal hubungan, wanita benar-benar tidak mengenal pria
pasangannya dan dapat membayangkan bahwa dirinya benar-benar dilihat,
dimengerti, dan disahkan sebagai pasangan tetap. Perasaan positif ini merupakan
lahan subur untuk cinta asmara dan gairah. Tetapi, setelah beberapa kali
mengalami kekecewaan, pesona gaib ini bisa hancur.
Ketika
seorang pria tidak terlatih dalam kepandaian untuk mendengarkan dan memahami
wanita, atau ketika wanita menolak berbagi perasaan yang secara wajar timbul,
sang wanita akhirnya merasa tidak didengar dan gairahnya pun padam. Sang wanita
umumnya tidak mengetahui apa sebabnya. Sang pria mungkin mengajukan tawaran
cinta asmaranya, tetapi mereka kini tidak lagi memiliki perasaan gaib yang
sama. Bahkan bunga-bunga pun kehilangan pesonanya jika wanita merasa ‘tidak
didengar dalam menjalani hari-harinya.
Bicara
merupakan kebutuhan wanita yang utama. Tetapi, menciptakan ritual-ritual asmara
yang melambangkan, “Aku mencintaimu dan aku peduli padamu” dapat ikut
mengkomunikasikan cinta tanpa kata-kata. Dengan dukungan cinta asmara,
komunikasi lebih mudah dilakukan.
Sumber:
http://duniaremaja.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar